Judul: Selena
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2020
Tebal Halaman: 368 halaman
Judul: Nebula
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2020
Tebal halaman: 376 halaman
Resensi:
Sudah baca novel terbaru Tere Liye? Nah, Selena dan Nebula merupakan novel ke-8 dan ke-9 dari serial Bumi. Novel bertema fantasi ini bercerita tentang masa lalu Selena, seorang gadis kecil dari distrik tertinggal yang memiliki kekuatan terpendam. Ketika Ibunya meninggal, ia mengikuti wasiat untuk pindah ke Kota Tishri, tempat Pamannya tinggal.
Saat Selena berumur 18 tahun, Selena berusaha masuk ke Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah tempat para petarung terbaik seluruh Klan Bulan belajar. Ia lolos pada dua tes pertama, namun gagal pada tes kekuatan Klan Bulan. Kekuatannya memang tidak memadai, pukulan berdentumnya malah lebih terdengar seperti bunyi kentut, sedangkan teknik meghilangnya hanya menghilangkan separuh badan. Semangat Selena runtuh, cita-citanya gagal. Tetapi, sesosok tinggi bernama Tamus, membantu Selena melepaskan kekuatannya. Selena berhasil menjadi murid Akademi Bayangan Tingkat Tinggi dengan bantuan Tamus.
"...Kamu memiliki bakat besar seorang pengintai. Dan kamu bersedia melakukan apapun demi mencapai ambisimu. Semoga itu membawamu ke jalan kebaikan, bukan sebaliknya. Karena pengintai dekat sekali dengan jalan kegelapan..." - Selena, hal 180
Disana ia bertemu Mata, keturunan murni Klan Bulan serta Tazk, seorang mantan anggota boyband. Selena menjalankan hari-harinya di Akademi sambil menerima tugas suruhan Tamus yang mencari informasi tentang Cawan Keabadian. Selena melakukan tugas demi tugas yang amat beresiko, dan mulai mengajak Tazk serta Mata untuk berpetualang mencari Cawan Keabadian itu, menuju Klan Nebula. Saat itulah ia mulai merasakan egoisme dan pengkhianatan.
Novel ini memiliki banyak kelebihan. Diantaranya, penulis menggambarkan tempat-tempat yang ada dalam cerita dengan cukup baik, bahkan objek rumit di deskripsikan dengan sederhana sehingga pembaca mudah membayangkannya.
"Di antara dataran luas dan gunung-gunung tinggi, puluhan sungai silang-menyilang terhampar di depan kami. Berkelok-kelok mengukir pemandangan di bawah sana, seperti puluhan gulungan pita yang dilemparkan sembarangan hingga berserakan, membuat bentuk acak yang menawan." - Nebula, hal 234
Selain itu, penggambaran adegan bertarung disajikan seolah-olah pembaca dapat menyaksikannya. Novel ini lumayan banyak menampilkan adegan pertarungan, terutama saat Selena, Tazk dan Mata menjalani Simulasi Teknik Bertarung.
BUM! Tameng transparan Mata bergetar, tapi tidak meletus. Itu tameng yang kokoh. Kaki Mata tidak bergeser walaupun sesenti. "Awas!" Seru Tazk. Masalahnya, empat pesawat tempur nirawak ikut menyerang dari atas. BUM! BUM! Dua dari sisi kanan melepas tembakan berdentum. Aku bergegas membuat tameng, menutup sisi tersebut. Itu tembakan yang kuta. Aku berhasil menahannya, tapi tamengku meletus, tubuhku terbanting. Tazk lompat menutup celah pertahanan kami, membuat tameng transparan. BUM! BUM! Dua tembakan berikutnya berhasil ditahan. - Nebula, hal 78
Nama-nama tokoh di novel ini juga terbilang unik. Dalam cerita ini, Klan Bulan digambarkan dengan masyarakat yang memiliki nama pendek saja, seperti Jem, Bibi Leh, Aq, Ox, serta yang paling lucu, kelima sepupu Selena; Am, Em, Im, Om, dan Um.
Menariknya lagi, nama mata kuliah di Akademi Selena cukup keren dan memukau, seperti Hewan, Tumbuhan dan Bukan Keduanya, Kimia dan Keindahan di Dalamnya, Non-Gaib, serta salah satu mata kuliah tambahan yang diikuti Selena: Malam dan Misterinya, dan banyak lagi mata kuliah lain. Seru kan? Setiap mata kuliah ini disajikan dengan apik, juga berhubungan dengan kehidupan nyata. Dijamin kitapun ingin mengikuti kuliah ini, hahaha ...
Novel ini merupakan karya sastra populer yang ringan dan mudah dicerna. Membacanya akan membuat kita terbawa alur yang tidak terduga. Banyak pelajaran kehidupan melalui kata-kata para tokoh, misalnya tentang dampak teknologi, motivasi dan lain lain.
" ... Sejatinya, benda apa pun jatuh dengan kecepatan yang sama. Kalian bisa dimaafkan jika selama ini meyakini bola atau batu jatuh lebih cepat dibanding sehelai kapas. Karena memang demikian fakta yang terlihat. Hanya saja, kita melupakan faktor udara. Sehelai kapas jatuh lebih lambat karena ada udara yang memperlambat gerakannya. Sementara bola atau batu bisa dengan mudah melewati udara. Di ruang hampa udara, ketika variabel ini dihilangkan, semua benda jatuh dengan kecepatan yang sama, seperti yang baru saja kalian saksikan. Hanya gravitasi yang bekerja, dan dua benda tersebut mendapatkan gravitasi yang sama. Itu bukan keajaiban, itu hanya fakta ilmiah yang sering kali dilupakan banyak orang ..." - Nebula, hal 136
Novel ini merupakan karya sastra populer yang ringan dan mudah dicerna. Membacanya akan membuat kita terbawa alur yang tidak terduga. Banyak pelajaran kehidupan melalui kata-kata para tokoh, misalnya tentang dampak teknologi, motivasi dan lain lain.
"Kamu tahu, Selena, semakin maju teknologi, memang semakin banyak waktu yang dihemat manusia, tapi kualitas hidup mereka justru menurun. Waktu dan kemudahan hanya digunakan untuk hal sia-sia, memelototi gadget ditangan ..." - Nebula, hal 299
"Dunia kita dekat sekali dengan kegelapan. Maka saat gelap menyelimutimu, pastikan kamu tetap berusaha mencari cahaya di sekitarmu. Dirimu sendiri adalah satu-satunya yang bisa kaupercaya. Nurani. Cahaya kecil itu selalu ada di hatimu. Gunakanlah. Terangi jalanmu, temukan pilihan hidupmu. Semoga itu bisa membawamu menuju jalan yang lebih baik." - Selena, hal 339
Kedua novel ini merupakan bagian dari novel serial. Ada sedikit pengulangan penjelasan tentang kejadian atau tokoh dari kisah di novel sebelumnya. Terkadang pembaca yang sudah tahu akan melewatkannya. Namun pengulangan ini cukup baik untuk mengingatkan pembaca dan mengantarkan pembaca yang belum mengikuti kisah sebelumnya.
Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus dan cocok dibaca semua kalangan. Meski bertema fantasi, tetapi tidak terasa membosankan dan memberikan pelajaran kehidupan yang bermakna.