• Home
  • About
    • Category
    • Life Style
  • Follow
  • Dashboard

april notes

facebook twitter tumblr instagram

Pernah nggak, sih, sedang menjalani hari, memperhatikan list yang harus dilakukan kemudian, lalu bertanya, "kenapa banyak sekali, ya? sebenarnya apa yang sedang kucapai?" rasanya seperti tersadar bahwa kita sudah keluar jalur.

aku pernah, baru beberapa hari yang lalu. setelah berhari hari sibuk tak menentu, seperti dikejar untuk mengerjakan ini, lalu itu.
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Assalamu'alaikum gaiss~ Gimanaa kabarnya hari inii? Awal bulan Agustus, nih, mestinya seneng dong kan masih awal bulan, tapi semoga senengnya awet sampai akhir bulann wkwk. Hari ini aku mauu kasih tau cerita wattpad yang aku suka. Sebelumnya aku mau ngasih tau kalo genre cerita yang aku suka itu slice of life, romance atau comedy yaa. Dan rata-rata aku sukanya cerita tentang kehidupan remaja.
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments


Assalamu’alaikum gaiss~ Gimana kabarnya? Lagi liburan ngga? Yang liburan pasti seruu dong yaa, yang masih ada tugas/kerjaan ayoo semangatt! Semakin cepat selesai, semakin cepat bisa kembali santai-santai wkwkw. 

Setelah lama enggak muncul disinii, akhirnya hari ini aku berniat memposting cerita saat aku dan teman-temanku main kemarin. Nah, jadi, berhubung karena aku lagi liburan jugaa (ini pas liburan kenaikan kelas yaa, latepost ceritanya huhu) aku dan teman-temanku menjadwalkan untuk bertemu.

Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Assalamu'alaikum, annyeong haseyoo gaisseu~ Apa kabaaar? Kangen banget, udah lama gak nulis di blog ini. Udah lama sebenernya pengen nulis, tapi selalu buntu enggak tau mau nulis apaan. Gimana nih kabar kalian? Udah ngalamin apa aja selama masa-masa Covid-19 yang--hampir dua tahun, ya? Jangan lupa jaga kesehatan ya teman teman, supaya kita bisa menjaga orang-orang di dekat kita jugaa ^^

Selama masa covid ini, kalian ngerasa jadi makin sibuk atau makin gabut? Secara banyak kegiatan yang awalnya dilakukan diluar, sekarang semuanya serba dari rumah. Kerja dari rumah, sekolah dari rumah, bahkan memang kita disarankan untuk meminimalisir keluar rumah. Kalau aku sih, jadi makin gabut, hehe.

Entah mungkin itu gabut karena enggak ada kerjaan, atau bosan. Mungkin udah capek sama rutinitas sehari hari yang bangun-ngerjain tugas-beresin rumah-udah. Ini versi pelajarnya ya, hehee. Rutinitas yang itu-ituu terus. Dan akhirnya jadi ngerasa males, serta--kalo aku, sih, jadi ngerasa enggak produktif. Ada yang ngerasa kayak aku juga, gaa? Kayak ngerasa agak tertinggal jauh juga pas ngeliat orang-orang pencapaiannya udah jauhhh banget. Walaupun sebenernya enggak perlu, kan ya, because everyone's got their own timing too! Semua orang punya garis start masing-masing dan berhadapan dengan permasalahan yang berbeda-beda, setuju gak nih?

Oke, lanjut. Jadilah aku kembali membuat to-do list yang kalo dilihat-lihat ternyata gak jauh berbeda dari list-list yang kubuat sebelumnya. To-do list yang, dibuat-dijalankan gak bertahan lama-dipindahkan lagi ke to-do list yang baru! Hahaha, jangan pernah nyerah untuk mencoba, kan. Coba terus sampai ketemu sama to-do list yang sanggup kita jalankan setiap hari dan bisa membantu kita mencapai impian kita. Walaupun sebenernya ya, enggak cukup sampai disitu aja. Setelah ketemu to-do list yang cocok, kita harus berusaha supaya konsisten untuk ngejalaninnya. Apalagi untuk orang kayak aku yang semangatnya suka naik turun, kadang emang ngerasa susaah untuk tetap konsisten. Tapi di dunia ini memang enggak ada yang bisa diraih dengan mudah gitu aja, jadi ayo semangat! Kita berjuang sama sama, yaaa

Aku juga pernah dengar sebuah quotes yang bunyinya kayak gini ...

Kamu gak akan selalu merasa termotivasi, jadi kamu harus belajar untuk disiplin. 

Kira-kira gitu deh bunyinya. Jadi ayoo kita berusaha untuk terus disiplin, yaa. Ini juga jadi tantangan terbesar buat aku. Semoga aku bisa deh, aamiin. Semangat untuk rencana-rencana kedepannya!

Sampai sini dulu, ya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Karena udah lama engga nulis, jadinya agak ngerasa kakuu gitu. Ngerasa gak sih? Mungkin gaya tulisnya udah beda aja hehe. Okey, jangan lupa jaga kesehatan yaa semuanya! See you, wassalamu'ailaikum!


Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
cr: pinterest.com 

Assalamu’alaikum, annyeong haseyoo gaiiseu~ Gimana quarantine-nya yang, hampir tiga bulan ya? Libur sekolah secara mendadak, harus Stay At Home tapi tetap tidak lepas dari tugas-tugas sekolah. Kalo aku sih, setiap hari gak ada bedanya. Tidur, makan, bergerak sedikit, tidur, dan seterusnya. Ruang gerak juga cuma dari depan sampai belakang rumah, lalu balik lagi yang enggak begitu berarti karena rumahnya juga enggak besar. Kegiatan di rumah cuma membaca, kadang menulis, dan tetap aja rebahan as always. Dan karena keseharian yang tidak jauh berbeda itu, aku sampai lupa tanggal dan hari, haha.

Setelah membuat resensi beberapa hari yang lalu—yang juga merupakan comeback-ku ke blog setelah lumayan banyak jeda waktu, itupun karena deadline lomba—aku ‘melirik’ post-post sebelumnya. Ketika meihat postingan tentang penulis kesukaanku, jadilah aku berpikir untuk membuat part keduanya.

Kalau kalian pernah membaca tentang penulis kesukaanku, atau sudah pernah melihat laman About, mungkin kalian akan tahu penulis kesukaanku untuk sekarang ini. Tentu saja, yang pertamanya adalah Rintik Sedu. Lalu, yang keduanya?

Tere Liye. Yap, penulis dengan banyak buku best seller pada setiap rak di toko buku. Sebenarnya, Tere Liye tidak berada di urutan kedua, dan Rintik Sedu tidak berada di urutan pertama. Aku suka keduanya, dan sulit untuk memilih siapa yang lebih unggul. Lagipula, tak semua hal mesti dibandingkan, kan. Setiap buku pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Buku Tere Liye pertama kali yang kubaca, kalau tidak salah adalah Matahari, buku ke-3 dari serial Bumi yang kupinjam dari teman. Padahal waktu itu aku belum membaca dua buku sebelumnya. Tapi, saat membacanya aku tidak kebingungan dengan ceritanya dan langsung tertarik membaca cerita selanjutnya. Dan sampai saat ini, aku masih mengikuti serial Bumi, yang sekarang sudah terbit sampai buku ke-9 nya, berjudul Nebula. Oh iya, jika kalian tertarik membaca resensinya, kalian bisa mengklik ini.

Tidak banyak buku Tere Liye yang sudah kubaca, mungkin kalau dihitung dari seluruh buku, aku hanya membaca sekitar 5 buku dari banyak sekali buku yang sudah ditulisya. Diantaranya serial Bumi, Si Anak Badai, Si Anak Cahaya, Pergi, dan Rindu. Mungkin buku-buku itu sudah dihitung banyak, tapi karya Tere Liye yang lain masih banyak yang belum kubaca. Itu karena ketika membeli buku, aku punya terlalu banyak list sedangkan yang bisa kubeli hanya satu-dua buku. Belum lagi kalau sudah melihat buku diluar list yang menarik, aduh, lama sekali waktu untuk memutuskan akan membeli yang mana.

Aku menyukai buku-buku Tere Liye karena novelnya tetap ringan, menjurus kearah sastra, namun tetap tidak lepas dari nilai-nilai moral. Dalam Serial Anak Nusantara, Tere Liye mengangkat kisah dari kejadian-kejadian nyata di sekitar, cerita bergenre Anak-Anak dan keluarga tentang kisah anak-anak kampung yang tetap mengangkat nilai budaya.

"Tapi kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang.   “Inilah kami, “Si Anak Badai.”  Tekad kami sebesar badai.  Kami pantang menyerah."  - Si Anak Badai, hal. 312

Dalam serial Bumi yang bergenre fantasi, bukunya banyak membahas tentang teknologi, cerita tentang dunia parallel yang menakjubkan, petualangan anak remaja yang tidak habis serunya, namun tetap tak lupa dengan petuah-petuah lama. Bercerita tentang tiga remaja yang berasal dari tiga klan yang berbeda dan memiliki kekuatan, berpetualang bersama dari satu klan ke klan lain. Serial ini termasuk kedalam novel-novel favoritku, loh XD

"Ada banyak sekali kekuatan di dunia pararel.  Tapi ketahuilah, salah satu yang paling hebat adalah perbuatan baik." - Komet, hal. 87

Buku Pergi pun hampir sama halnya dengan serial Bumi. Pergi adalah buku kedua, sedangkan buku pertamanya berjudul Pulang.  tapi mengangkat kisah tentang shadow economy, kali ini bergenre action. Bercerita tentang Agam, seorang anak Tauke Besar yang berusaha mengalahkan Master Dragon, pemimpin tertinggi 8 keluarga penguasa shadow economy. Apa itu shadow economy? Nah, menurut dictio.id, shadow economy adalah kegiatan produksi dan/atau perdagangan barang ataupun jasa, bagus legal ataupun ilegal, yang nilainya tidak tercermin dalam penghitungan produk domestik bruto (PDB). Kegiatan tersebut dilakukan dengan unsur kesengajaan dan mempunyai motif tertentu. Keren kan? Selain menghibur dan menambah produktivitas, pengetahuan kita juga ikut bertambah. 

“Jangan pernah berputus harapan. Kamu akan selalu menemukan harapan baru. Jalan baru yang lebih baik. Saat itu tiba, kamu akan tahu harus pergi ke mana.” - Pergi, hal. 389

Oke, sekarang adalah novel Hujan, novel yang menurutku tak kalah keren dari novel-novel sebelumnya. Bergenre science-fiction bercampur romance, bercerita tentang kehidupan bumi tahun 2042-2050. Ketika bumi semakin maju dengan teknologi-teknologinya, dan mengalami overpopulasi. Tetapi, semaju apapun teknologi, bencana tak dapat dihindari. Terjadi letusan gunung berapi berskala 8 VEI, menyisakan sepuluh persen penduduk bumi. Siapa sangka kejadian itu malah mempertemukan kedua remaja yang sama-sama kehilangan keluarga yang dicintainya. Menarik banget kaan?

"Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami." - Hujan, hal. 317
Seru-seru kan? Pilihan genrenya juga banyak. Ada banyak lagi buku Tere Liye dengan genre yang berbeda-beda. Hal ini juga yang membuat Tere Liye sebagai penulis favoritku, karena memiliki berbagai genre yang tidak kalah seru dengan buku-buku lain.

Nah, dari semua buku itu, mana yang menurut kamu paling keren dan menarik? Kalo menurut aku, sih, semuanya, hehehe. Beneran loh, susah untuk memilih mana novel yang paling seru >< Sejujurnya, novel Hujan berhasil membuatku nangis sesenggukan pas puncak konflik dibanding novel lainnya, Serial Bumi membuatku tertawa dengan tingkah para tokoh sekaligus gregetan juga sih, Serial Anak Nusantara membuatku memetik banyak pelajaran, dan novel Pergi membuatku takjub dengan pikiran, "ternyata ada juga, ya, hal seperti shadow economy di dunia ini," ahahaha. Dunia ternyata tidak se-hitam-putih seperti yang terlihat. 

Intinya sih, semua novelnya menarik dan punya kelebihan masing-masing. Kamu mau membaca yang mana dulu, nih? Mau membaca yang manapun juga, tetap membaca lewat cara legal untuk menghargai para penulis yaa. Kita bisa melakukannya dengan cara tidak membeli buku bajakan, oke? 

Baik, sekian dulu yaa. Bye-bye, assalamu'alaikum!
Share
Tweet
Pin
Share
2 Comments

Identitas Buku:
Judul: Selena
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2020
Tebal Halaman: 368 halaman

Judul: Nebula
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2020
Tebal halaman: 376 halaman


Resensi:

Sudah baca novel terbaru Tere Liye? Nah, Selena dan Nebula merupakan novel ke-8 dan ke-9 dari serial Bumi. Novel bertema fantasi ini bercerita tentang masa lalu Selena, seorang gadis kecil dari distrik tertinggal yang memiliki kekuatan terpendam. Ketika Ibunya meninggal, ia mengikuti wasiat untuk pindah ke Kota Tishri, tempat Pamannya tinggal.

Saat Selena berumur 18 tahun, Selena berusaha masuk ke Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah tempat para petarung terbaik seluruh Klan Bulan belajar. Ia lolos pada dua tes pertama, namun gagal pada tes kekuatan Klan Bulan. Kekuatannya memang tidak memadai, pukulan berdentumnya malah lebih terdengar seperti bunyi kentut, sedangkan teknik meghilangnya hanya menghilangkan separuh badan. Semangat Selena runtuh, cita-citanya gagal. Tetapi, sesosok tinggi bernama Tamus, membantu Selena melepaskan kekuatannya. Selena berhasil menjadi murid Akademi Bayangan Tingkat Tinggi dengan bantuan Tamus.

"...Kamu memiliki bakat besar seorang pengintai. Dan kamu bersedia melakukan apapun demi mencapai ambisimu. Semoga itu membawamu ke jalan kebaikan, bukan sebaliknya. Karena pengintai dekat sekali dengan jalan kegelapan..." - Selena, hal 180

Disana ia bertemu Mata, keturunan murni Klan Bulan serta Tazk, seorang mantan anggota boyband. Selena menjalankan hari-harinya di Akademi sambil menerima tugas suruhan Tamus yang mencari informasi tentang Cawan Keabadian. Selena melakukan tugas demi tugas yang amat beresiko, dan mulai mengajak Tazk serta Mata untuk berpetualang mencari Cawan Keabadian itu, menuju Klan Nebula. Saat itulah ia mulai merasakan egoisme dan pengkhianatan.

Novel ini memiliki banyak kelebihan. Diantaranya, penulis menggambarkan tempat-tempat yang ada dalam cerita dengan cukup baik, bahkan objek rumit di deskripsikan dengan sederhana sehingga pembaca mudah membayangkannya. 

"Di antara dataran luas dan gunung-gunung tinggi, puluhan sungai silang-menyilang terhampar di depan kami. Berkelok-kelok mengukir pemandangan di bawah sana, seperti puluhan gulungan pita yang dilemparkan sembarangan hingga berserakan, membuat bentuk acak yang menawan." - Nebula, hal 234

Selain itu, penggambaran adegan bertarung disajikan seolah-olah pembaca dapat menyaksikannya. Novel ini lumayan banyak menampilkan adegan pertarungan, terutama saat Selena, Tazk dan Mata menjalani Simulasi Teknik Bertarung.

 BUM! Tameng transparan Mata bergetar, tapi tidak meletus. Itu tameng yang kokoh. Kaki Mata tidak bergeser walaupun sesenti. "Awas!" Seru Tazk. Masalahnya, empat pesawat tempur nirawak ikut menyerang dari atas. BUM! BUM! Dua dari sisi kanan melepas tembakan berdentum. Aku bergegas membuat tameng, menutup sisi tersebut. Itu tembakan yang kuta. Aku berhasil menahannya, tapi tamengku meletus, tubuhku terbanting. Tazk lompat menutup celah pertahanan kami, membuat tameng transparan. BUM! BUM! Dua tembakan berikutnya berhasil ditahan. - Nebula, hal 78

Nama-nama tokoh di novel ini juga terbilang unik. Dalam cerita ini, Klan Bulan digambarkan dengan masyarakat yang memiliki nama pendek saja, seperti Jem, Bibi Leh, Aq, Ox, serta yang paling lucu, kelima sepupu Selena; Am, Em, Im, Om, dan Um. 

Menariknya lagi, nama mata kuliah di Akademi Selena cukup keren dan memukau, seperti Hewan, Tumbuhan dan Bukan Keduanya, Kimia dan Keindahan di Dalamnya, Non-Gaib, serta salah satu mata kuliah tambahan yang diikuti Selena: Malam dan Misterinya, dan banyak lagi mata kuliah lain.  Seru kan? Setiap mata kuliah ini disajikan dengan apik, juga berhubungan dengan kehidupan nyata. Dijamin kitapun ingin mengikuti kuliah ini, hahaha ...

" ... Sejatinya, benda apa pun jatuh dengan kecepatan yang sama. Kalian bisa dimaafkan jika selama ini meyakini bola atau batu jatuh lebih cepat dibanding sehelai kapas. Karena memang demikian fakta yang terlihat. Hanya saja, kita melupakan faktor udara. Sehelai kapas jatuh lebih lambat karena ada udara yang memperlambat gerakannya. Sementara bola atau batu bisa dengan mudah melewati udara. Di ruang hampa udara, ketika variabel ini dihilangkan, semua benda jatuh dengan kecepatan yang sama, seperti yang baru saja kalian saksikan. Hanya gravitasi yang bekerja, dan dua benda tersebut mendapatkan gravitasi yang sama. Itu bukan keajaiban, itu hanya fakta ilmiah yang sering kali dilupakan banyak orang ..." - Nebula, hal 136 

Novel ini merupakan karya sastra populer yang ringan dan mudah dicerna. Membacanya akan membuat kita terbawa alur yang tidak terduga. Banyak pelajaran kehidupan melalui kata-kata para tokoh, misalnya tentang  dampak teknologi, motivasi dan lain lain. 

"Kamu tahu, Selena, semakin maju teknologi, memang semakin banyak waktu yang dihemat manusia, tapi kualitas hidup mereka justru menurun. Waktu dan kemudahan hanya digunakan untuk hal sia-sia, memelototi gadget ditangan ..." - Nebula, hal 299
"Dunia kita dekat sekali dengan kegelapan. Maka saat gelap menyelimutimu, pastikan kamu tetap berusaha mencari cahaya di sekitarmu. Dirimu sendiri adalah satu-satunya yang bisa kaupercaya. Nurani. Cahaya kecil itu selalu ada di hatimu. Gunakanlah. Terangi jalanmu, temukan pilihan hidupmu. Semoga itu bisa membawamu menuju jalan yang lebih baik." - Selena, hal 339 

Kedua novel ini merupakan bagian dari novel serial. Ada sedikit pengulangan penjelasan tentang kejadian atau tokoh dari kisah di novel sebelumnya. Terkadang pembaca yang sudah tahu akan melewatkannya. Namun pengulangan ini cukup baik untuk mengingatkan pembaca dan mengantarkan pembaca yang belum mengikuti kisah sebelumnya.

Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus dan cocok dibaca semua kalangan. Meski bertema fantasi, tetapi tidak terasa membosankan dan memberikan pelajaran kehidupan yang bermakna. 

Selamat membaca  yaa ^^


















Share
Tweet
Pin
Share
4 Comments

Annyeong haseyoo gaisseu~ Udah 2020 nih. Apa nih yang kalian pikirkan pas bangun tidur di tanggal 1 Januari? Harapan-harapan untuk tahun inikah? Atau jangan-jangan kalian malah engga tidur semalaman nih untuk nunggu tahun baru? Ahahaha. Kalo aku pribadi  sih rasanya bangun pagi 1 Januari itu sensasinya beda yha >< Gak tau sih beda apanya, beda aja gitu. Terus kayak lagi ngomong, ‘hello, 2020.’ Keren aja rasanya ehehe.

Terus nihh kalian kemana aja pas tanggal 1 Januari? Jalan-jalan bareng keluarga kah? Atau di rumah ajaa? Gimanapun itu, usahakan produktif ya, udah 2020 looh.

Kalo aku pas tanggal 1 Januari itu aku ke Pantai Penyu. Aku udah pernah ke Pantai Penyu bareng sama murid satu sekolah, dan aku udah pernah cerita disini. Kalo kalian mau baca klik aja ini ya.

Jadi rencananya itu keluarga aku sama keluarganya Haura (temenku dari bayi hehehe) mau ‘piknik’ apa ya istilahnya, sekalian ada acara untuk pegawai yang ada di toko. Mulai dari bangun pagi, aku sama keluargaku udah mondar-mandir semua nyiapin bekal. Super sibuk, karena kami udah terlambat wehehe.

Padahal harusnya kami pergi jam 8, tapi kami berangkat jam 9. Haduh, parah banget ngaretnya, satu jam, wkwkwk. Mana perjalanan dari rumah ke Pantai Penyu itu jauh, sekitaran setengah jam. Ayah udah ngebut bawa mobilnya, dan akhirnya kami sampai.

Keluarganya Haura udah nyampe dari tadi. Tapi pegawai toko belum ada yang datang. Pantai masih sepi banget, cuma ada kami-kami ini. Dan entah karena waktu itu berawan, jadi disana sejuk gaess. Apa karena masih pagi ya?

Walaupun aku udah pernah beberapa kali kesana, tapi ini rasanya senaaaang banget. Mungkin karena masih sepi, sejuk juga. Aku berasa flashback pas satu sekolah datang kesini. Dan rasanya, karena aku pergi kesana di tanggal 1 Januari, itu terasa ‘waw’ sekalii.

Pantai Penyu udah berubah dari yang terakhir kali aku lihat. Jadi lebih rapi, terus udah dihias-hias gitu. Berasa banget 1 Januarinya *hubungannya?* Dulunya enggak ada ayunan, terus sekarang diantara pohon ke pohon dipasang tali yang ada hiasannya. Di sekeliling tumbuhan bunga-bunganya udah di hias pake gelas plastic bekas. Jadi cantik.

Aku sama Haura langsung naik ayunan hammock. Pas tiduran di ayunannya, ngeliatin daun-daun diatas sana. Segar rasanya. Terus aku jalan ke deket pantainya. Bebas-bebasin deh foto disana. Iseng-iseng, aku buat tulisan ‘hello 2020’ di pasir terus foto sama tulisannya.




Pantainya cantik.

Disana aku sama Haura lebih banyak ngobrol, sambil naik ayunan sampe sore. Berasa ayunan milik sendiri pokoknya. Mana anginnya sepoi-sepoi, walaupun matahari terik juga ga kerasa karena pohonnya rindang-rindang. Kami cuma pas paginya aja ke depan pantai, foto-foto sebentar. Habis itu balik lagi wkwkw. Padahal aku udah siap sedia sunblock, menilik dari pengalaman yang lalu-lalu tiap kali pulang main panas langsung sunburn hue, rasanya tuh nyeseque. Mutihin kulit susah payah, dikit kena panas langsung item. Hadeh.

Siangnya juga sama. Pokoknya seharian itu sampe sore kami cuma ngobrol-ngobrol banyak. Mulai dari kabar Dispatch Korea yang ditunggu-tunggu—disana gaada sinyal jadi rasanya kesel gabisa liat huhu—ngomongin drakor, idol, buku, banyaak. Sempat juga nyanyi-nyanyi. Toh gaada yang denger hehe. Meskipun mulai banyak yang datang, tapi posisi ayunan tuh agak jauhan dari tempat duduk.

Kami balik ke tempat duduk paling kalo udah pegel, ataupun mau ambil makanan. Abis itu ya balik lagi, sebisa mungkin jangan ada yang ngambil ayunannya hahaha. Kalo di rumah protektif sama tempat tidur, di pantai sama ayunan deh.

Oh iya, kami juga ada bakar ikan gaes. Bukan aku sih, tapi Ayah aku wehehe. Kami memang bawa bekal dari rumah. Nasi, lauk, buah, siomay juga ada. Lengkap, ga perlu beli-beli lagi. Hehe, upaya penghematan dan perbaikan gizi gaez, kurangi micin! Ea.

Agak sorean pas mau pulang, barulah kami balik ke depan pantainya. Siapa tau bisa  dapat foto bagus lagi yakan. Tapi sinar mataharinya, subhanallah, udah panas silau pula. Lengkap. Makanya kami gak mau lama-lama foto-foto, buru-buru ngungsi ehehehe.

Setelah itu, sekitaran jam 5 sore, barulah kami pulang. Pas di mobil rasanya mata udah 5 watt duh. Ngantuk, mana haus lagi. Sampe rumah langsung tepar.

Naah jadi gituh gais aku di hari pertama 2020 hehehe. Seneng, sih. Tapi agak apaa gitu sama Dispatch. You know lah ya, aku tuh ketiduran sore kan terus bangun jam 10 malam. Langsung shalat terus buru-buru buka hp. Agak heran ngeliat kok belum ada sih beritanya. Mana aku pantengin terus sampe jam 10. Di Korea itukan semestinya udah tanggal 2 Januari elah bambank -,-

Tapi setianya aku masih ngarep sampai jam 12. Bukannya ngarep bias dating sih, walaupun kalo beneran dating ya enggak apa-apa. Tapi akutuh penasaraan, ngarepnya sih ada kabar dari Sungjoy. Waktu itu kesel sedikit, tapi habis baca komentar-komentar di Instagram Dispatch kok malah ngakak saia gaez >< Ada yag protes gara-gara udah ga tidur seharian nungguin berita.

Sampe besok juga gaada berita dating. Terus liat Dispatch urutan ke 5 internasional ya di twitter, ketawa sendiri deh saia. Gapapa deh gaada berita Dispatch, habisnya langsung ada berita Heechul sama Momo wehehe. Udah deh rela aja, palingan Dispatch absen kali :v

Eeeh kok nyerempetnya ke sini yo? Ah gapapa yah cerita dikitt hwhew. Nah kalo kalian kemana gaes? Ada cerita seru ga? Semoga ada ya supaya tambah semangat ^^

Soo sampai disini duluu gaes. Baibai, annyeong~




x
Share
Tweet
Pin
Share
4 Comments
Older Posts

About me

About Me


Fathimah Azzahra | 18 y.o | Aceh, Indonesia | Part time blogger.
Enjoy the little things ^^

ROOMCHAT

LABELS

#RandomPeople 30 Day Blog Challenge About Owners Article Attention Daily Activity Freebies Jalan-Jalan Lirik Lagu Others Playlist Review Segment Tutorial Blog

ARCHIVE

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  Juli (1)
      • when i took a break
  • ►  2022 (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (11)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2018 (7)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (8)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2016 (37)
    • ►  November (1)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (10)
  • ►  2015 (8)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)

COMMUNITY

COMMUNITY

MELODY

recent posts

@fathimzahra11

Created with by BeautyTemplates | Distributed by Gooyaabi Templates