Tentang Harapan

by - 15.25.00

Gambar terkait
source: google.com

Annyeong haseyoo gaisseu~ sekarang aku mau ngepost hal yang--lebay. Ini tulisan lama. Yaah padahal baru aja kemarin kita ngebaca post Zahra yang lebay (read: Berakhir di Januari~). Sabar ya gaes, mungkin sekarang memang waktunya lebay. Eheheheh.

Pernah kecewa?

Mungkin ada orang yang gak pernah kecewa, tapi aku ragu sih. Masa sih iya ada? Soalnya rasanya pasti semua orang pernah kecewa. Aku yang kadang sehari kecewa lebih dari sekali, apalagi orang lain? Tapi, bersyukurlah kalian kalo seenggaknya ada satu hari tanpa kekecewaan.

Aku sering kecewa, mungkin seminggu hampir ada 5-7 kekecewaan. Dari kekecewaan yang berasal dari hal yang kecil, sampai kekecewaan besar yang bisa buat aku sesenggukan, nangis maksudnya.

Seringnya, kekecewaan itu berasal dari harapan yang terlalu dalam #eakk. Kalo kalian berharap pada suatu hal, terus tiba-tiba apa yang ada dalam kenyataan jauh dari harapan, kadang ada sebuah perasaan. Jatuh. Kecewa.

Kecewa itu sakit. Nyesek. Perih. Bikin nangis.

Kecewa itu berjuta rasanya. Nggak bisa digambarin deh pokoknya.

Aku sering kecewa. Karena masalahnya, aku adalah orang yang terlalu cepat berharap. Jadi, kecewa itu udah kayak makanan sehari-hari. Tapi tetep aja aku enggak terbiasa, rasanya enggak berubah, tetap pahit.

Kadang kekecewaan ada dalam sebuah hubungan. Hubungan menawarkan kedekatan, lalu harapan, dan jika tidak sesuai realita, berakhir dengan kekecewaan.

Aku adalah orang yang selalu ingin berteman, dengan siapapun. Hanya saja, tidak semua orang berpikiran begitu. Sehingga kadang, aku sering kecewa. Bahkan dalam suatu masalah paling kecil sekalipun—yang mungkin tidak terpikirkan bagi kalian bahwa hal tersbut dapat membuat seseorang kecewa—aku bisa kecewa.

Sebagai contoh, aku sedang chat dengan teman yang tidak terlalu dekat, mungkin bisa digambarkan sebagai teman sekelas. Dalam percakapan, aku dan dia mengobrol, lalu melontarkan candaan, dan tertawa. Lalu dari tawa tersebut aku berharap, kami bisa menjadi teman—tak perlu lebih, hanya teman. Namun tiba-tiba, ia jarang membalas, bahkan tidak membaca pesanku, padahal dia sedang online.

Terus aku kecewa. Padahal cuma masalah kecil, loh, gaes.

Terus aku diam, tiba-tiba bingung sendiri, kok aku bisa kecewa yah? Memangnya dia siapa? Terus aku siapanya? Tapi aku tetap aja kecewa, rasanya pengin balas dendam dengan cara nggak read juga, kalo boleh block aja sekalian #ter-la-lu. Tapi ujung-ujungnya aku cuma bisa melakukan satu hal; THINK POSITIVE. Mungkin orangnya lagi kehabisan napas di seberang sana XD

Yah mungkin ini masalah aku sendiri sih, terlalu baperan orangnya. Tapi, kalau dipikir-pikir, siapa sangka sebuah hal kecil begitu bisa membuat kekecewaan dalam hati seseorang? Jangan-jangan aku juga sering membuat orang lain kecewa.

Karena sering kecewa, aku jadi merasa kasihan pada diriku sendiri. Dan aku berharap agar orang lain berhenti membuatku kecewa, dan mulai memahamiku. Tapi ternyata itu salah.

Semakin kita berharap pada orang lain, maka semakin kita merasa kasihan pada diri sendiri, dan orang lain akan memandang rendah pada kita. Semakin kita berharap orang lain akan berubah, maka kita akan semakin terpuruk.

Jangan berharap orang akan berubah, namun ubah dirimu sendiri. Jika kita berharap orang lain akan berhenti mengecewakan kita dan mulai memahami kita, maka hentikan harapan itu. Sebaiknya, mulailah dengan tidak mengecewakan orang lain dan mencoba memahami setiap orang.

Ada sebuah kata mutiara, “untuk mengubah dunia, mulailah dengan mengubah dirimu sendiri.”

Kenapa mengubah diri sendiri? Karena mengubah diri sendiri lebih mudah daripada mengubah orang lain. Dan dengan mengubah diri sendiri, kita akan semakin jarang merasa kecewa.

Karena sebuah kekecewaan kadang datang dari harapan yang terlalu dalam.

Sampai disini dulu, annyeong~

You May Also Like

4 Comments

  1. Gak lebay, kok, and I know that feel. T_T Kakak dikenal sebagai orang pendiam di dunia nyata kalau udah ramah dan heboh di chat ya gitu, berharap yang sering chat itu beneran deket nantinya di dunia nyatanya, bukan di chat aja. Terlalu berharap emang, tapi kalau gak sesuai harapan ya gitu, kecewa jadinya. :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyakan iyakaan kita sama nih kak XD soalnya aku juga orang yang pendiem tapi rame di chat :v sakit eaa di phpin hehe XD

      Hapus
  2. Maaf malah cerita juga 🤣🤣 Yang penting kamu gak sendirian aja, kok. Kakak juga sering dikecewain, tapi juga pernah ngecewain. 🤦

    Intinya ya kita harusharus berpikir positif, bersikap sopan, tetap ramah, bersyukur, ikhlas, dan semangat!

    BalasHapus